Minggu, 30 Agustus 2015

Mengenal Apa Itu Exposure Dalam Fotografi

Apa itu exposure dalam fotografi? Exposure / eksposur adalah jumlah cahaya paparan cahaya yang terima oleh sensor dalam kamera kita dalam suatu pemotretan. Jika paparan cahaya yang diterima terlalu banyak atau lama maka hasil foto menjadi terlalu terang / over exposure. Begitu sebaliknya, jika paparan cahaya yang diterima sensor terlalu sedikit atau cepat maka hasil foto menjadi terlalu gelap / under exposure. Hampir semua kamera digital saat ini sudah dilengkapi dengan pengukur cahaya yang akan mengatur paparan cahaya / eksposur / exposure secara otomatis untuk memperoleh hasil yang optimal. Kebanyakan dari kita sering mengandalkan eksposur otomatis yang sudah terdapat pada kamera kita. Padahal, jika kita tahu bagaimana mengontrol eksposur tersebut, justru kita bisa mendapatkan foto-foto yang lebih kreatif dan kadang-kadang malah lebih baik. Dalam menentukan eksposur, ada dua macam kontrol utama yang terlibat. Pertama adalah kecepatan bukaan rana / shutter speed yang berfungsi sebagai penentu lamanya waktu sensor terkena cahaya, dan yang kedua adalah besarnya bukaan rana / aperture yang menentukan besar kecilnya lubang rana tersebut terbuka. Kombinasi kedua kontrol tersebut yang menentukan hasil eksposur. Kecepatan bukaan rana diukur dalam detik, hanya saja notasinya dituliskan seperberapa detik. Misalnya 1/2000 detik (sangat cepat) atau 8 detik (sangat lambat). Sedangkan besar bukaan rana diukur dalam f/number. Misalnya f/1.8 (aperture besar) atau f/22 (aperture sangat kecil). Mengapa shutter speed dan aperture mempunyai angka yang bervariasi? Shutter speed selain menentukan cepat lambatnya bukaan rana, juga mempunyai efek lain bagi foto yang dihasilkan. Semakin cepat shutter speed bekerja, foto yang dihasilkan semakin keras. Maksudnya adalah efek freezing menjadi semakin kentara. Sedangkan aperture mempunyai efek lebar sempitnya bidang fokus (depth of field / DOF). Semakin besar aperture maka efeknya adalah semakin sempit bidang fokus. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil aperture maka semakin lebar bidang fokusnya. Anda bisa lihat lebih detail apa itu aperture dan depth of field / DOF pada postingan sebelumnya. Sebagian besar kamera digital saat ini, selain kedua kontrol utama tersebut diatas, ada satu lagi fitur lain yang berperan, yaitu ISO. Semakin rendah angka ISO maka semakin lama sensor menangkap cahaya yang masuk, sebaliknya, semakin tinggi angka ISO maka semakin cepat sensor menangkap cahaya yang masuk. Rentang kecepatan ISO yang umum adalah 100 hingga 800. Bahkan sekarang ada yang sampai 6400. Hanya saja perlu diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan ISO, efek noise (bintik-bintik kecil yang membuat warna foto tidak solid) semakin banyak dan jelas. Contact us: admin@seputarfotografi.com Nb;mungkin saya sama dengan temen-temen pertama kali di kasih materi mengenai exposure, bingung tingkat kecamatan :) apa lagi langsung peraktek adohhhh...ada perasaan males gimana menggunakan kamera takut rusak,apa lagi kameranya punya kantor di mana aku kuliah singkat waktu saya dengan kelompok mulai motret(hunting), kata dosen saya bahasa kerennya :) pas itu suruh motret bunga dengan kamera dslr (teknik manual) di sekitar kampus, ia motret sih tapi kebanyakan motret2 sendiri :) :) :) dengan molornya pertemuan seminggu sekali di mata kuliah photography seiringnya waktu tibalah proses acc dimana dari hasil kita hunting di pilih 1 yang terbaik ia cuma 1 tapi pengorbanannya setengah mati ia pengorbanan kalau tidak di acc kita di suruh ngulang lagi sampai di acc. alhamdulillah akhirnya saya di terima 2 photo pas itu kata dosennya sih bonus :) alhamdulillah sejak itu saya suka dengan photography di bawah ini hasil karya-karya saya di teknik exposure pada bunga;